Jerawat
Dermal Filler : Treatment Tampil Cantik Tanpa Operasi Plastik
Kini, tidak ada yang tidak mungkin untuk mendapatkan wajah secantik artis, demikian menurut dr Maya Chrisdiani Audy, Dipl., CIDESCO, CIBTAC. Bahkan, menurut dokter dari MNC Aesthetic Clinic, Bandung, ini, proses menjadi cantik bisa didapatkan secara instan dan dengan meminimalkan rasa sakit. Proses ini dimungkinkan melalui prosedur injeksi dermal filler yang menggunakan asam hyaluronat (HA).
“Prosedur ini tidak membutuhkan pembedahan, sayatan, luka, dan tidak mengakibatkan perdarahan. Pasien juga tidak memerlukan proses penyembuhan, karena dalam 30 menit hasilnya sudah dapat dilihat. Memang terjadi bengkak, biasanya sampai satu minggu. Tetapi dalam tiga hari sebenarnya filler sudah menyatu,” papar dr Maya, menjelang live demo “Nose Augmentation without Surgery with Dermal Filler” di kliniknya, Sabtu (26/3/2011) lalu.
Penggunaan dermal filler menurutnya memang lebih ke arah kecantikan, seperti memancungkan hidung, menebalkan bibir, menambah volume pipi atau dagu, juga menghilangkan keriput. Namun prosedur ini juga bisa digunakan untuk mengurangi lubang-lubang bekas jerawat atau cacar air.
Filler biasanya dilakukan oleh perempuan usia 20 – 35 tahun yang menginginkan pembentukan kontur pada wajah, hidung, dan dagu. Sedangkan pada usia 40 – 60 tahun, penggunaan filler lebih untuk peremajaan kulit.
“Misalnya, umurnya 40 tahun, tapi kok kayak umur 50? Kelihatannya nggak seger. Dengan dermal filler, wajah jadi terlihat lebih alami, lebih muda, tapi (orang yang melihat) nggak nemu apanya yang berubah,” ujar dokter asal Semarang berusia 33 tahun ini.
Rina Rachmawati (26), misalnya. Karyawan bank di Bandung ini mengaku kurang menyukai pipinya yang chubby. Tetapi tidak seperti pipi yang biasanya akan mengurus, mengikuti berat badan yang turun, bentuk hidung tidak bisa berubah.
Rina memberanikan diri untuk menjadi pasien nose augmentation tanpa pembedahan ini karena yakin bahwa proses ini aman. Berikut adalah proses injeksi dermal filler dari Restylane, yang hanya berlangsung selama sekitar 30 menit:
1. Untuk mengurangi rasa sakit, dilakukan anestesi (pembiusan) di area cuping bawah hidung bagian dalam.
2. Daerah yang akan diinjeksi lalu disterilkan.
3. Filler lalu dimasukkan dari atas (jalannya hidung dari atas ke bawah) sebanyak 0,3 ml, lalu ke bagian tengah dan bawah hidung. Filler juga akan disuntikkan ke sisi kanan dan kiri, atau sesuai sisi-sisi yang menurut dokter perlu diisi. Setelah itu hidung ditekan-tekan untuk meratakan dan membentuk konturnya.
Untuk membentuk hidung, biasa diisikan filler sebanyak 1 – 1,5 ml, namun ini tergantung usia pasien dan kondisi wajahnya. Untuk volume besar seperti dagu, pipi, dan garis pipi, bisa diinjeksikan sebanyak 2 ml.
4. Setelah satu minggu, pasien kembali untuk di-touch up.
Berdasarkan pengalaman, tidak pernah dilaporkan terjadi reaksi tertentu pada kulit akibat penggunaan dermal filler ini. Hanya saja bila sebelumnya pasien sudah pernah menggunakan dermal filler dari merek lain, sebaiknya tidak langsung berganti menggunakan filler dari Restylane. Selain itu, proses injeksi juga tidak boleh dilakukan jika ada luka terbuka di kulit, atau terdapat penyakit kulit.
Filler ini akan bertahan hingga satu tahun. Setelah satu tahun, diinjeksi lagi. Sementara itu, dr Maya berpesan, sebaiknya tidak mengonsumsi makanan yang mengandung histamin, seperti terasi atau seafood.
Untuk mengetahui dermal filler Restylane dan bahan dasar yang digunakan, baca juga Hidung Mancung Tanpa Bedah Plastik.
Leave a reply